Monday, September 30, 2013

Laporan Pendahuluan TM II



LAPORAN PENDAHULUAN
KEHAMILAN TM II FISIOLOGI

I.                   PENGERTIAN
Kehamilan terjadi jika ada pertemuan dan persenyawaan antara sel telur (ovum) dengan sel mani (spermatozoa). Hanya koitus sekitar saat ovulsilah yang dapat menghasilkan kehamilan.  Sel telur dapat dibuahi hanya beberapa jam setelah ovulasi, sedangkan sel mani dalam badan wanita masih kuat membuai selama 1-3 hari. (opstetri fisiologi UNPAD, hal : 99-100).
Masa kehamilan berlangsung dari konsepsi saampai lahirnya janin, lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 mgg 19 bulan 7 hari) dihitung dari HPHT. (Pelayanan kesehatan maternal neonatal:89 ).
Kehamilan merupakan suatu perubahan dalam rangka melanjutkan keturunan yang terjadi secara alami, menghasilkan janin yang tumbuh didalam rahim ibu. (prawiroharjo.2002).




II.                PENGERTIAN KEHAMILA TM II
·         Kehamilan TM II adalah umur kehamilan antara 14-28 mgg. (kapita selekta kedokteran, hal : 253)
·         Kehamilan TM II adalah umur kehamilan  dari bulan 4-6. (pelayanan kesehatan materna neonatal, hal :89)
·         Kehamilan TM II adalah umur kehamilan antara 14-28 mgg. (sinopsis opstetri jilid 1, hal : 43)

III.             PERUBAHAN FISIOLOGI
1.      Vulva dan vagina
Hormon estrogen dan progesteron terus meningkat dan terjadi hipervaskularisasi mengakibatkan pembuluh- pembuluh darah alat genetalia membesar. Peningkatan vaskularisasi vagina dan serviks, serta visera panggul lain menyebabkan peningkatan sensitivitas yang mengolok. Sehingga meningkatkan keinginan dan bangkitan seksual. Peningkatan kongesti ditambah relaksasi dinding pembuluh darah dan uterus yang berat dapat menyebabkan timbulnya odem dan varises vulva. Odema dan varises biasanya membaik pada periode paska partum.
2.      Serviks uteri
Konsitensi servsiks uteri menjadi lunak dan kelenjar-kelenjar di serviks akan berfungsi lebih dan akan mengeluarkan sekresi lebih banyak.
3.      Uterus
Bentuk uterus menjadi lebih bulat dan berasur-ansur berbentuk lonjong seperti telur, ukurannya kira- kira sebesar kepala bayi  atau tinja orang dewasa. Pada saat ini uterus mulai memasuki rongga perineum.
a)      16 mgg : fundus uteri kira- kira terletak diantara ½ pusat sym
b)      20 mgg : fundus uteri kira- kira terletak dipinggir bawah pst
c)      24 mgg : fundus berada tepat dipinggir atas pst
Umumnya seiring pembesaran, uterus berotasi kekanan. Hal ini disebabakan adanya regtosegmoid disebelah kiri. Hipertropi ekstensif legamentum  terus uteri mempertahankan posisi uterus. Akhirnya uterus yang membesar ini menyentuh dinding abdomen anterior dan mendesak usus halus ke dua sisi abdomend. Segera setelah bulan ke empat, kontraksi uterus dapat dirasakan melalui dinding abdomen. Kontraksi ini disebut brakton hicks. Kontraksi brakton hicks adalah kontraksi tidak teratur yang timbul secara interminen sepanjang setiap siklus mentruasi dan tidak menimbulkan nyeri. Kontrksi memfasilitasi aliran darah ke uterus sehingga meningkatkan peningkatan oksigenke uterus.Dinding-dinding otot menjadi kuat dan elastis. Fundus pada serviks mudah fleksi yang disebut tanda MC. Donald.
Pertumbuhan janin
Panjang badan kira-kira  16 cm pada akhir minggu ke 16. Beratnya 100 gram kulitnya sangat tembus pandang, sehingga vasa darah dapat terlihat. Deposit (timbangan) lemak subkutan terjadi menjelang minggu ke 16. Rambut mulai tumbuh pada kepala dan lanugo mulai tumbuh pada tubuh. Tunggkai lebih panjang daripada lengan.
Minggu ke 16-20 : kecepatan pertubuhan mulai berkurang. Kepala sekarang tegak dan merupakan  separo panjang badan.gambaran wajah lebih nyata, dengan telinga yang terletak pada tempatnya yang normal. Kelopak mata, alis mata (supersilia), dan kuku telah tumbuh dengan sempurna. Tungkai mempunyai proporsi relatife yang baik terhadap tubuh. Skeleton terlihat pada pemeriksaan sinar-x. Kelenjar minyak (grandula sebasea) telah aktif dan verniks caseosa akan melapisi tubuh fetus. Gerakan fetus dapat dirasakan oleh ibu setelah  kehamilan minggu ke 18. Jantung fetus dapat didengar dengan stetoskop setelah minggu ke 20. Traktus renalis mulai berfungsi, dan sebanyak 7-17 ml urine dikeluarkan setiap 24 jam. Pada akhir kehamilan 20 mgg berat janin sekitar 340 gr dan panjang sekitar 16-17 cm.
Minggu ke 20-24 : kulit sangat keriput karena terdapat terlalu sedikit lemak subkutan. Lanugo menjadi lebih gelap dan vernik caseosa meningkat. Dari minggu ke 24 dan seterusnya, menyepak dalam merespon rangsangan, misalnya bising yang keras dari luar. Bayi tammopk tenang apabila ibu mendengarkan musik yang tenang dan merdu. Semua organ telah tumbuh dengan baik. Pemberian sakarin ke dalam cairan amnium memperlihatkan adanya kecepatan menelan lebih besar. Penmbahan lipidol menyebabkan...
Minggu ke 24-28 :  mata terbuka alis mata dan buku mata telah berkembang dengan baik. Rambut menutupi kepala . lebih banyak deposit lemak subkutan yang menyebabkan kerutann berkurang. Testis  mengalami penurunan dari abdomen ke dalam skrotum pda minggu ke 28. Fetus yang lahir pada akhir masa ini mempunyai angka kematian yang lebih tinggi karena gangguan pernafasan. Pada kehamilan 28 minggu berat bayi lebih sedikit dari satu kg panjang 23 cm ia mempunyai periode tidur dan aktif merespon dan melakukan gerakan pernafasan.
4.      Ovarium
Pada usia kehamilan 16 minggu, placenta mulai terbentuk dan menggantikan fungsi korpus luteum graviditatum.
5.      Payudara / mamae
Pada kehamilan 12 mgg ke atas dari puting susu dapat keluar cairan berwarna putih jernih disebut kolostrom. Yang berasal dari asinus yang mulai bersekresi selama TM II dan III. Pertumbuan kelenjar mamae mempunyai ukuran payudara meningkat progresif. Kadar hormon luteal dan placenta pada masa hamil meningkat proliperasi ductus lactiferus dan jaringan lobulus alveolar sehingga pada palpasi payudara teraba penyebaran nodul keras. Peningkatan jaringan grandular menggantikan jaringan ikat, akibatnya jaringan menjadi lebih lunak dan lebih panjang. Walaupun perkembangan kelenjar mamae secara fungsional lengkap pada pertengahan masa kehamilan, tetapi laktasi terhambat sampai kadar estrogen menurun, yakni setelah janin dan placenta lahir.
6.      Sistem pencernaan
Biasanya terjadi konstipasi karena pengaruh hormon progesteron yang meningkat. Perut kembung juga terjadi karena adanya tekanan uterus yang membesar dalam rongga perut yang mendesak organ-organ dalam perut khususnya saluran pencernaan, usus besar ke arah atas dan lateral. Wasir cukup sering pada kehamilan, sebagian besar akibat konstipasi dan naiknya tekanan vena-vena dibawah uterus termasuk vena hemoroid. Panas perut terjadi karena aliran balik asam gestrik ke dalam esofagus bagian bawah.
7.      Sistem respirasi
Adanya penurunan CO2 seorang wanita hamil  sering mengeluhkan sesak nafas sehingga meningkatkan usaha bernafas.
8.      Sistem kardivaskuler
Pada usia kehamilan 16 mgg, mulai jelas kelihatan terjadi proses hemodilusi. Setelah 24 mgg tekanan darah sedikit demi sedikit naik kembali pada tekanan darah sebelu aterm. Peningkatan volume darah dan aliran jantung menimbulkan perubahan hasil auskultasi yang umum terjadi selama masa kehamilan. Bunyi spiting S1 dan S2 lebih jelas terdengar. S3 lebih jelas terdengar setelah minggu ke 20 gestasi. Murmur ejeksi sistolik tingkat II dapat di dengar di daerah pulmonal. Antara minggu ke 14 dan ke 20, denyut meningkat perlahan, mencapai 10-15 kali permenit, menetap sampai aterm dapat timbul palpitasi.
9.      Sistem traktus urinarius
Kandung kencing tertekan oleh uterus yang membesar mulai berkurang karena uterus sudah mulai keluar dari panggul. Uretra memanjang sampai 7,5 cm karena kandung kemih bergeser ke arah atas. Kongesti psnggul pada masa hamil ditunjukan oleh hiperemia kandung kemih dan uretra. Peningkatan vaskularisasi ini membuat mukosa kandung kemih menjadi luka dan berdarah. Tonus kandung kemih dapat menurun. Hal ini memungkinkan distensi kandung kemih sampai sekitar 1500 ml. Pada saat yang sama, pembesaran uterus menekan kandung kemih, menimbulkan rasa ingin berkemih walaupun kandung kemih hanya berisi sedikit urine.
10.  Sistem muskulo skeletal
Salama TM II mobilisasi persendian akan berkurang terutama pada daerah siku dan pergelangan tangan dengan meningkatnya retensi cairan pada jaringan kongestif/ jaringan yang berhubungan disekitarnya.
11.  Sistem integumen
Akibat peningkatan kadar hormon estrogen dan progesteron, kadar             MS pun meningkat.
12.  Sistem endokrin
Adanya peningkatan hormon estrogen dan progesteron serta terlambatnya pembentukan FSH dan LH.
13.  Kenaikan berat badan.
Kenaikan berat badan 0,4-0,5 kg per mgg selama sisa kehamilan.

IV.             KEBUTUHAN FISIK IBU HAMIL TM II
1.      Nutrisi dalam kehamilan
Pada TM II nafsu makan biasany sudah mulai  meningkat, kebutuhan zat tenaga banyak dibanding kebutuhan saat hamil muda. Demikian juga zat pembangun dan zat pengatur seperti lauk pauk, sayuran dan buah- buahan.
2.      Personal higiene
Mandi dianjurkan sedikitnya 2x seahri karena ibu hamil cenderung untuk mengeluarkan banyak keringat, menjaga kebersiahan diri terutama lipatan kulit (ketiak, bawah buah dada, daerah genetalia) dengan cara dibersihkan dengan air dan dikeringkan. Kebersihan gigi dan mulut perlu mendapat perhatian karena seringkali mudah terjadi gigi berlubang, terutama pada ibu yang kekurangan kalsium.
3.      Eliminsi (BAB/ BAK)
Dengan kehamilan terjadi perubahan hormon, sehinga daerah kelamin menjadi lebih basah. Situasi basah ini merupakan jamur (trikomonas) tumbuh sehingga wanita hamil mengeluh gatal dan megeluakan keputihan. Pada  wanita hamil frekuaensi buang air kecil lebih sering, apabila perasaan ingin berkrmih muncul jangan diabaikan, menahan berkemih akan membuat bakteri didalam kandung kemih bersifat ganda. Ibu hamil dianjurkan untuk berkemih sebelum dan sesudah melakukan hubungan seksual, karena bakteri bisa masuk sewaktu hubungan seksual. Akibat pengaruh progesteron, otot-otot traktus digestifus tonusnya menurun, akibatnya motalitas saluran pencernaan berkurang dan menyebabkan obstipasi, untuk mengatasinya, ibu hamil dianjurkan minum lebih dari 8 gelas. Wanita hamil sebaiknya diet yang mengandung serat, latihan/ senam hamil, dan tidak diajurkan memberikan obat peranngsang dengan laxon.
4.      Seksual
Selama kehamilan berjalan normal, koitus diperbolehkan sampai akhir kehamilan, meskipun beberapa ahli berpendapat sebaiknya tidak lagi berhubungan sek selam 14 hari menjelang kelahiran.
5.      Mobilisasi dan body mekanik
Ibu hamil akan melakukan kegiaytan/ aktivitas fisik biasa selama tidak terlalu melelahkan. Ibu hamil dapat melakukan pekerjaan seperti menyapu, mengepel, masak dan mengajar. Semua pekerjaan tersebut harus sesuai dengan kemampuan wanita tersebut dan mempunyai cukup waktu untu istirahat.
6.      Senam hamil.
Ibu hamil perlu menjaga kesehatan tubuhnya dengan cara berjalan dipagi hari, renang, olah raga ringan dan senam hamil.
a.       Berjalan – jalan dipagi hariuntuk ketenangan dan mendapar udara segar.
b.      Senam hamil
Senam hamil dimulai dari pada umur kehamilan setelah 22 mgg. Bertujuan untuk mempersiapkan dan melatih otot-otot sehengga berfungsi secara optimal dalan persalinan nrmal serta mengimbangi perubahan titik berat tubuh. Senam hamil ditujukan bagi ibu hamil tana kelainan atau penyakit yang menyertai kehamilan, yaitu oenyakit jantung, ginjal dan penyulit dalam kehamilan (dengan perdarahan, kelainan letak, dan kehamilan yang disertai dengan anemia)

7.      Istitahat / tidur
Wanita hamil dianjurkan untuk merencakan istirahat yang teratur khususnya seiring kemajuan kehamilannya. Jadwal istirahat dan tidur perlu diperhatikan dengan baik, karena istirahat dan tidur yang teratur dapat meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani ntuk kepentingn aperkembngan dan pertumbuhan janin. Tidur pda malam hari selama kurng lebuh 8 jam dan istirahat dalan keaadan rleks pada siang hari selama 1 jam. Ibu hamil harus menghindari posisi duduk dan berdiri secara tiba-tiba.

V.                KEBUTUHAN PSIKIS IBU HAMIL TM II
a.       Support keluarga
Ibu merupakan salah satu anggota keluarga yang sangat berpengaruh sehingga perubahan apapun yang terjadi pada ibu akan mempengarui keluaga. Kehamilan merupak krisis bagi kehidupan keluraga dan diikuti oleh stress dan keaamanan. Kehamilan dapat dikatakan sebagai maturitas dan kejadian yang biasa dalam tumbuh kembang keluarga. Kehamilan melibatkan seluruh anggota keluarga. Karena konsepsi merupaka awal, bukan saja janin yang akan bekembanng, tetapi juga bagi keluarga. Yakni dengan hadirnya angota keluarga harus beradaptasi terhadap kehamilan dan mengiterpretasiakan berdasarkan kebutuhan masing- masing.
b.      Support dari tenaga kesehatan
Peran bidan dalam perubhan dan adaptasi psikologis adalah dengan member dukungan moral bagi klien, meyakinkan bahwa klien dapat menghadapi kehamlannya dan perubahan yang dirasakannya adalah suatu yang normal. Bidan harus bekerja sama dan menjali hubungan yang baik denngan kliae agra terjalin hubungn yang terbuka antara bidan dank lien. Keterbukaan ini akan mempermudah bidan memberikan solusi terhadap permasalahn tang dihadapi klien. Bidan juga berperan sebagai pendidik, bidan yang memutuskan apabila apa yang harus diberikan kepada klien dalam menghadapi kehamilannya agar selau waspada terhadap perubahan yang terjadi, perilakunya dan bagaimanamenghadapi permasalahan yang timbul akibat kehamilannya.
c.       Rasa aman dan nyaman selama kehamilan
Orang yang paling penting bagi seseorang wanita hamil biasanya adalah ayah sang anak. Semakin banyak bukti menunjukkan bahwawanita yang diperhatikan dan dikasihi oleh pasangan prianya selama hamil akan menunjukanbahwa lebih sedikit gejala emosi dan fisik, lebih sedikit komplikasai persalinan dan lebih mudah melakukan penesuaian selam masa nifas. Kebutuhan pertama ialah menerima tanda-tanda bahwa ia dicintai dan dihargai.kebutuhan ke dua adalah merasa yajin akan peneriam pasangannya terhadap sang anak dan menngisimilasi bayi tersebut ke dalam keluarga.
d.      Persiapan menjadi orang tua
Untuk pasangan baru, kehamilan merupakan kondisi perubahan dimasa ank menjadi orang tua, dan apabila kehamilannya berakhir maka akan bertanbah tanggung jawab keluarga. Kehamilan dapat merupakan dorongan atau menjadi konflikpada pasangan suami istri tergantung pada kemampuan keluarga untuk mempertahankan keseimbanga. Suami akan mengalami perubahan menjadi orang tua, seoerti bertambah tanggung jawabnya. Selama periode prenatal, ibu adalah satu-satunya pihak yang membentuk lingkungan janin tumbuh dan berkembang. Persalinan simbiosis tertutup antara ibu dan ank berakhir pada saat bayi lahir.
e.       Persiapan sibling
Kehadiran seorang adik yang baru dapat merupakan krisis utama bagi seorang anak. Anak sering mengalami perasaan kehilangan atau merasa cemburu karena diganti oleh bayi yang baru. Beberapa factor yang mempengarui respon seorang anak adalah umur, sikap orangtua, peran ayah, lama waktu berpisah dengan ibu, peraturan kunjungan di rumah sakit dan bagaimana anak itu dipersipakan untuk suatu perubahan.

VI.             MASALAH-MASALAH PADA IBU HAMIL TM II
1.      Nyeri ligamentum rotundum
2.      Gusi berdarah
3.      Cloasma/perubahan warna aerola
4.      Kelebuhan gas (flatus/ kembung)

VII.          PATOFISIOLOGI KEHAMILAN TM II
1.      Kehamilan ektopik
2.      Kehamilan mola hidatidosa
3.      Hipertensi gravidarum
VIII.       ETIOLOGI
1.      Etiologi dari masalah
a.       Nyeri ligamentum rotundum
Adanya hipertropi dan peregangan ligament selama kehamilan dan adanya tekanan dari uterus pada ligament.
b.      Gusi berdarah
·         Estrogen meningkatkan aliran darah ke rongga mulut dan mempercepat laju pergantian sel-sel pelapis epithelia gusi.
·         Vaskularisasi gusi menjadi sangat tinggi, dengan penyebaran pembuluh darah halus.
·         Jaringan penghubung menjadi hyperplasia dan odematus
c.       Cloasma atau perubahan warna aerola
Kecenderungan genetis pada peningkatan kadar estrogrn dan mungkin progesterone (perangsangan melogenik)
d.      Kelebihan gas
·         Motilitas gastrointestinal menurun yang menyebabkan terjadinya perlambatan waktu pengosongan lambung.
·         Penekanan dari uterus yang membesar terhadap usu besar.
2.      Etiologi dari patofisiologi
a.       Kehamialan ektopik
·         Factor tba yaitu salpingitis, perlekatan tuba, kelainan kongenetal tuba, endometritis
·         Kelainan zigot yaitu kelainan kromosaom dan malformasi
·         Factor ovrium yaitu migrasi luar ovum (perjalana ovum dari ovarium ke tuba kiri atau sebaliknya)
·         Peningkatan hormone estrogen seoerti pada kontrasepsi oral
·         Factor lain antara lain aborsi tuba, dan paemakaian IUD
b.      Kehamilan mola hidatidosa
Belum diketahui secara pasti. Ada yang mengtakan akibat infeksi, defisiensi makanan dan genetic. Yang paling cocok adalah teori Acosta sison yaitu sefisensi protein. Factor resiko terdapat pada golongan social ekonomi rendah, usia dibawah 20 tahun dan paritas tinggi.
3.      Hipetensi gravidarum
Sampai saat ini belum diketahi secara pasti. Factor yang dapat meningkatkan kejadiannya adalah kehamilan pertama kali (primigravida), adanya penyakit ibu yang menyertai (ginjal, tekanan darah tinggi), kehamilan dengan regangan rahim makin tinggi, hamil dengan kebnyakan air ketuban , kehamilan ganda, hamil dengan janin besar.
IX.             PENANGANAN
1.      Penanganan dari masalah
a.       Nyeri ligamentum rotundum
·         Pejelasan mengenai peneybab rasa nyeri
·         Tekuk lutut kearah abdomen
·         Mandi air hangat
·         Gunakan bantalan pemanas pada area yang tersa sakit hanya jika diagnose lain tidak melarang
b.      Gusi berdarah
·         Berkumr air hangat, air garam
·         Memeriksa gigi secara teratur
·         Jaga kebesihan gigi, menggosok gigi dan flussing
c.       Cloasma / perubahan warna aerola
·         Hindari sinar matahariberlebihan selama masa kehamilan
·         Gunakan bahan pelindung non alergis
·         Hindari penggunaan hidrogulnois
d.      Kelebihan gas (flatus/ kembung)
·         Hindari makan makanan yang mengandung gas
·         Mengunyah makan secara sempurna
·         Lakukan senam secara teratur
·         Pertahankan saat kebiasaan buang air besar yang normal
·         Pengobatan dengan simithilcole
2.      Penanganan dari patofisiologi
a.       Kehamilan ektopik
Pasien dirujuk ke rumah sakit- di rumah sakit dilakukan :
·         Laparatomi
·         Salpingetomi
·         Kemoterapi dengan MTX 1 mg/gr intravena dan factor sitrovarum 0,1 mg/kg IM berselang- seling selama 8 hari bila kehamilan di pars ampularis tuba belum pecah , diameter kantong gestasi kurang atau sama dengan 4 cm, perdarahan dalam rongga perut kurang dari 100 ml, dan tanda vital baik.
b.      Kehamilan mola hidatidosa
·         Perbaikan keadaanumum ibu
·         Keluarkan jarigan mola denganvakum kuretase dianjurkan dengan kuret tajam. Lakukan kkuretase ke dua bila TFU > 20 cm sesudah hari ke tujuh.
·         Untuk memperbaiki kontraksi, sebelumnya berikan uterotonika (20-40 iu oxitosin dalam 250 cc darah atau 50 iu oxitosin dalam 500 ml Nacl 0,9 %). Bila tidak dapat dilakukan vakum kuretase, dapat diambil tindakan histerektomi.
·         Histerektomi perlu dipertimbangkan pada wanita yang telah cukup umur dan cukup anak. Batasan yang dipakai ialah umur 35 tahun dengan anak hidup 3.
·         Terapi profilaksis dengan sitostatik metotreaksat atau antinomisin  pada kasus dengan resiko keganasan tinggi seperti umur tua dan paritas tinggi.
·         Pemeriksaan genekologi, radiologi, dan kadar bête HCG lajutan untuk deteksi dini kegnasan.
c.       Hipertensi gravidarum
·         Melakuakan tirah baring
·         Diet makanan ditambah suplemen yang mengandung minyak ikan yang kaya dengan lemak tidak jenuh (omega 3 PUFA) anti oksitosin ( vitamin C, vitamin E, beta karoten, COQ 10, N- asetilsiten, asam lipoik, elemen logam berat(zink, magnesium, kalsium)
·         Pemberian kalsium 1500-2000 mg/ hari dapat dipaki sebagai suplemen pada risiko tinggi terjadinya preeklamsi
·         Pemberian zink 200 mg/ hari/ magnesium 365mg hari
·         Obat anti tromotk yang dianggap dapat mencegah preeklamsi ialah aspirin dosis rendah rata-rata dibawah 100 mg/ hari atau dipidamol.


No comments:

Post a Comment