LAPORAN PENDAHULUAN
KEHAMILAN TM II FISIOLOGI
I.
PENGERTIAN
Kehamilan
terjadi jika ada pertemuan dan persenyawaan antara sel telur (ovum) dengan sel
mani (spermatozoa). Hanya koitus sekitar saat ovulsilah yang dapat menghasilkan
kehamilan. Sel telur dapat dibuahi hanya
beberapa jam setelah ovulasi, sedangkan sel mani dalam badan wanita masih kuat
membuai selama 1-3 hari. (opstetri fisiologi UNPAD, hal : 99-100).
Masa
kehamilan berlangsung dari konsepsi saampai lahirnya janin, lamanya hamil
normal adalah 280 hari (40 mgg 19 bulan 7 hari) dihitung dari HPHT. (Pelayanan
kesehatan maternal neonatal:89 ).
Kehamilan
merupakan suatu perubahan dalam rangka melanjutkan keturunan yang terjadi
secara alami, menghasilkan janin yang tumbuh didalam rahim ibu. (prawiroharjo.2002).
II.
PENGERTIAN KEHAMILA TM II
·
Kehamilan TM II adalah umur kehamilan
antara 14-28 mgg. (kapita selekta kedokteran, hal : 253)
·
Kehamilan TM II adalah umur
kehamilan dari bulan 4-6. (pelayanan
kesehatan materna neonatal, hal :89)
·
Kehamilan TM II adalah umur kehamilan
antara 14-28 mgg. (sinopsis opstetri jilid 1, hal : 43)
III.
PERUBAHAN FISIOLOGI
1. Vulva
dan vagina
Hormon estrogen dan
progesteron terus meningkat dan terjadi hipervaskularisasi mengakibatkan
pembuluh- pembuluh darah alat genetalia membesar. Peningkatan vaskularisasi
vagina dan serviks, serta visera panggul lain menyebabkan peningkatan
sensitivitas yang mengolok. Sehingga meningkatkan keinginan dan bangkitan
seksual. Peningkatan kongesti ditambah relaksasi dinding pembuluh darah dan
uterus yang berat dapat menyebabkan timbulnya odem dan varises vulva. Odema dan
varises biasanya membaik pada periode paska partum.
2. Serviks
uteri
Konsitensi servsiks
uteri menjadi lunak dan kelenjar-kelenjar di serviks akan berfungsi lebih dan
akan mengeluarkan sekresi lebih banyak.
3. Uterus
Bentuk
uterus menjadi lebih bulat dan berasur-ansur berbentuk lonjong seperti telur,
ukurannya kira- kira sebesar kepala bayi
atau tinja orang dewasa. Pada saat ini uterus mulai memasuki rongga
perineum.
a) 16
mgg : fundus uteri kira- kira terletak diantara ½ pusat sym
b) 20
mgg : fundus uteri kira- kira terletak dipinggir bawah pst
c) 24
mgg : fundus berada tepat dipinggir atas pst
Umumnya
seiring pembesaran, uterus berotasi kekanan. Hal ini disebabakan adanya
regtosegmoid disebelah kiri. Hipertropi ekstensif legamentum terus uteri mempertahankan posisi uterus.
Akhirnya uterus yang membesar ini menyentuh dinding abdomen anterior dan
mendesak usus halus ke dua sisi abdomend. Segera setelah bulan ke empat,
kontraksi uterus dapat dirasakan melalui dinding abdomen. Kontraksi ini disebut
brakton hicks. Kontraksi brakton hicks adalah kontraksi tidak teratur yang
timbul secara interminen sepanjang setiap siklus mentruasi dan tidak
menimbulkan nyeri. Kontrksi memfasilitasi aliran darah ke uterus sehingga
meningkatkan peningkatan oksigenke uterus.Dinding-dinding otot menjadi kuat dan
elastis. Fundus pada serviks mudah fleksi yang disebut tanda MC. Donald.
Pertumbuhan janin
Panjang badan kira-kira 16 cm pada akhir minggu ke 16. Beratnya 100
gram kulitnya sangat tembus pandang, sehingga vasa darah dapat terlihat.
Deposit (timbangan) lemak subkutan terjadi menjelang minggu ke 16. Rambut mulai
tumbuh pada kepala dan lanugo mulai tumbuh pada tubuh. Tunggkai lebih panjang
daripada lengan.
Minggu
ke 16-20 : kecepatan pertubuhan mulai berkurang. Kepala
sekarang tegak dan merupakan separo
panjang badan.gambaran wajah lebih nyata, dengan telinga yang terletak pada
tempatnya yang normal. Kelopak mata, alis mata (supersilia), dan kuku telah
tumbuh dengan sempurna. Tungkai mempunyai proporsi relatife yang baik terhadap
tubuh. Skeleton terlihat pada pemeriksaan sinar-x. Kelenjar minyak (grandula
sebasea) telah aktif dan verniks caseosa akan melapisi tubuh fetus. Gerakan
fetus dapat dirasakan oleh ibu setelah kehamilan minggu ke 18. Jantung fetus dapat
didengar dengan stetoskop setelah minggu ke 20. Traktus renalis mulai
berfungsi, dan sebanyak 7-17 ml urine dikeluarkan setiap 24 jam. Pada akhir
kehamilan 20 mgg berat janin sekitar 340 gr dan panjang sekitar 16-17 cm.
Minggu
ke 20-24 : kulit sangat keriput karena terdapat
terlalu sedikit lemak subkutan. Lanugo menjadi lebih gelap dan vernik caseosa
meningkat. Dari minggu ke 24 dan seterusnya, menyepak dalam merespon
rangsangan, misalnya bising yang keras dari luar. Bayi tammopk tenang apabila
ibu mendengarkan musik yang tenang dan merdu. Semua organ telah tumbuh dengan
baik. Pemberian sakarin ke dalam cairan amnium memperlihatkan adanya kecepatan
menelan lebih besar. Penmbahan lipidol menyebabkan...
Minggu
ke 24-28 : mata
terbuka alis mata dan buku mata telah berkembang dengan baik. Rambut menutupi
kepala . lebih banyak deposit lemak subkutan yang menyebabkan kerutann
berkurang. Testis mengalami penurunan
dari abdomen ke dalam skrotum pda minggu ke 28. Fetus yang lahir pada akhir
masa ini mempunyai angka kematian yang lebih tinggi karena gangguan pernafasan.
Pada kehamilan 28 minggu berat bayi lebih sedikit dari satu kg panjang 23 cm ia
mempunyai periode tidur dan aktif merespon dan melakukan gerakan pernafasan.
4. Ovarium
Pada usia kehamilan 16
minggu, placenta mulai terbentuk dan menggantikan fungsi korpus luteum
graviditatum.
5. Payudara
/ mamae
Pada kehamilan 12 mgg
ke atas dari puting susu dapat keluar cairan berwarna putih jernih disebut
kolostrom. Yang berasal dari asinus yang mulai bersekresi selama TM II dan III.
Pertumbuan kelenjar mamae mempunyai ukuran payudara meningkat progresif. Kadar
hormon luteal dan placenta pada masa hamil meningkat proliperasi ductus
lactiferus dan jaringan lobulus alveolar sehingga pada palpasi payudara teraba
penyebaran nodul keras. Peningkatan jaringan grandular menggantikan jaringan
ikat, akibatnya jaringan menjadi lebih lunak dan lebih panjang. Walaupun
perkembangan kelenjar mamae secara fungsional lengkap pada pertengahan masa kehamilan,
tetapi laktasi terhambat sampai kadar estrogen menurun, yakni setelah janin dan
placenta lahir.
6. Sistem
pencernaan
Biasanya terjadi
konstipasi karena pengaruh hormon progesteron yang meningkat. Perut kembung
juga terjadi karena adanya tekanan uterus yang membesar dalam rongga perut yang
mendesak organ-organ dalam perut khususnya saluran pencernaan, usus besar ke
arah atas dan lateral. Wasir cukup sering pada kehamilan, sebagian besar akibat
konstipasi dan naiknya tekanan vena-vena dibawah uterus termasuk vena hemoroid.
Panas perut terjadi karena aliran balik asam gestrik ke dalam esofagus bagian
bawah.
7. Sistem
respirasi
Adanya penurunan CO2
seorang wanita hamil sering mengeluhkan
sesak nafas sehingga meningkatkan usaha bernafas.
8. Sistem
kardivaskuler
Pada usia kehamilan 16
mgg, mulai jelas kelihatan terjadi proses hemodilusi. Setelah 24 mgg tekanan
darah sedikit demi sedikit naik kembali pada tekanan darah sebelu aterm.
Peningkatan volume darah dan aliran jantung menimbulkan perubahan hasil auskultasi
yang umum terjadi selama masa kehamilan. Bunyi spiting S1 dan S2
lebih jelas terdengar. S3 lebih jelas terdengar setelah minggu
ke 20 gestasi. Murmur ejeksi sistolik tingkat II dapat di dengar di daerah
pulmonal. Antara minggu ke 14 dan ke 20, denyut meningkat perlahan, mencapai
10-15 kali permenit, menetap sampai aterm dapat timbul palpitasi.
9. Sistem
traktus urinarius
Kandung kencing
tertekan oleh uterus yang membesar mulai berkurang karena uterus sudah mulai
keluar dari panggul. Uretra memanjang sampai 7,5 cm karena kandung kemih
bergeser ke arah atas. Kongesti psnggul pada masa hamil ditunjukan oleh
hiperemia kandung kemih dan uretra. Peningkatan vaskularisasi ini membuat
mukosa kandung kemih menjadi luka dan berdarah. Tonus kandung kemih dapat
menurun. Hal ini memungkinkan distensi kandung kemih sampai sekitar 1500 ml.
Pada saat yang sama, pembesaran uterus menekan kandung kemih, menimbulkan rasa
ingin berkemih walaupun kandung kemih hanya berisi sedikit urine.
10. Sistem
muskulo skeletal
Salama TM II mobilisasi
persendian akan berkurang terutama pada daerah siku dan pergelangan tangan
dengan meningkatnya retensi cairan pada jaringan kongestif/ jaringan yang
berhubungan disekitarnya.
11. Sistem
integumen
Akibat peningkatan
kadar hormon estrogen dan progesteron, kadar MS
pun meningkat.
12. Sistem
endokrin
Adanya peningkatan
hormon estrogen dan progesteron serta terlambatnya pembentukan FSH dan LH.
13. Kenaikan
berat badan.
Kenaikan berat badan
0,4-0,5 kg per mgg selama sisa kehamilan.
IV.
KEBUTUHAN FISIK IBU HAMIL TM II
1. Nutrisi
dalam kehamilan
Pada TM II nafsu makan
biasany sudah mulai meningkat, kebutuhan
zat tenaga banyak dibanding kebutuhan saat hamil muda. Demikian juga zat pembangun
dan zat pengatur seperti lauk pauk, sayuran dan buah- buahan.
2. Personal
higiene
Mandi dianjurkan
sedikitnya 2x seahri karena ibu hamil cenderung untuk mengeluarkan banyak
keringat, menjaga kebersiahan diri terutama lipatan kulit (ketiak, bawah buah dada,
daerah genetalia) dengan cara dibersihkan dengan air dan dikeringkan.
Kebersihan gigi dan mulut perlu mendapat perhatian karena seringkali mudah
terjadi gigi berlubang, terutama pada ibu yang kekurangan kalsium.
3. Eliminsi
(BAB/ BAK)
Dengan kehamilan terjadi
perubahan hormon, sehinga daerah kelamin menjadi lebih basah. Situasi basah ini
merupakan jamur (trikomonas) tumbuh sehingga wanita hamil mengeluh gatal dan megeluakan
keputihan. Pada wanita hamil frekuaensi
buang air kecil lebih sering, apabila perasaan ingin berkrmih muncul jangan
diabaikan, menahan berkemih akan membuat bakteri didalam kandung kemih bersifat
ganda. Ibu hamil
dianjurkan untuk berkemih sebelum dan sesudah melakukan hubungan seksual,
karena bakteri bisa masuk sewaktu hubungan seksual. Akibat pengaruh progesteron,
otot-otot traktus digestifus tonusnya menurun, akibatnya motalitas saluran
pencernaan berkurang dan menyebabkan obstipasi, untuk mengatasinya, ibu hamil
dianjurkan minum lebih dari 8 gelas. Wanita hamil sebaiknya diet yang mengandung
serat, latihan/ senam hamil, dan tidak diajurkan memberikan obat peranngsang
dengan laxon.
4.
Seksual
Selama kehamilan berjalan normal, koitus diperbolehkan sampai akhir
kehamilan, meskipun beberapa ahli berpendapat sebaiknya tidak lagi berhubungan sek
selam 14 hari menjelang kelahiran.
5.
Mobilisasi
dan body mekanik
Ibu hamil akan melakukan kegiaytan/ aktivitas fisik biasa selama tidak
terlalu melelahkan. Ibu hamil dapat melakukan pekerjaan seperti menyapu,
mengepel, masak dan mengajar. Semua pekerjaan tersebut harus sesuai dengan
kemampuan wanita tersebut dan mempunyai cukup waktu untu istirahat.
6.
Senam
hamil.
Ibu hamil perlu menjaga kesehatan tubuhnya dengan cara berjalan dipagi
hari, renang, olah raga ringan dan senam hamil.
a.
Berjalan
– jalan dipagi hariuntuk ketenangan dan mendapar udara segar.
b.
Senam
hamil
Senam hamil dimulai dari pada umur kehamilan setelah 22 mgg. Bertujuan
untuk mempersiapkan dan melatih otot-otot sehengga berfungsi secara optimal
dalan persalinan nrmal serta mengimbangi perubahan titik berat tubuh. Senam
hamil ditujukan bagi ibu hamil tana kelainan atau penyakit yang menyertai
kehamilan, yaitu oenyakit jantung, ginjal dan penyulit dalam kehamilan (dengan
perdarahan, kelainan letak, dan kehamilan yang disertai dengan anemia)
7.
Istitahat
/ tidur
Wanita hamil dianjurkan untuk merencakan istirahat yang teratur
khususnya seiring kemajuan kehamilannya. Jadwal istirahat dan tidur perlu
diperhatikan dengan baik, karena istirahat dan tidur yang teratur dapat
meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani ntuk kepentingn aperkembngan dan
pertumbuhan janin. Tidur pda malam hari selama kurng lebuh 8 jam dan istirahat
dalan keaadan rleks pada siang hari selama 1 jam. Ibu hamil harus menghindari
posisi duduk dan berdiri secara tiba-tiba.
V.
KEBUTUHAN
PSIKIS IBU HAMIL TM II
a.
Support
keluarga
Ibu merupakan salah satu anggota keluarga yang sangat berpengaruh
sehingga perubahan apapun yang terjadi pada ibu akan mempengarui keluaga.
Kehamilan merupak krisis bagi kehidupan keluraga dan diikuti oleh stress dan
keaamanan. Kehamilan dapat dikatakan sebagai maturitas dan kejadian yang biasa
dalam tumbuh kembang keluarga. Kehamilan melibatkan seluruh anggota keluarga.
Karena konsepsi merupaka awal, bukan saja janin yang akan bekembanng, tetapi
juga bagi keluarga. Yakni dengan hadirnya angota keluarga harus beradaptasi
terhadap kehamilan dan mengiterpretasiakan berdasarkan kebutuhan masing-
masing.
b.
Support
dari tenaga kesehatan
Peran bidan dalam perubhan dan adaptasi psikologis adalah dengan member
dukungan moral bagi klien, meyakinkan bahwa klien dapat menghadapi kehamlannya
dan perubahan yang dirasakannya adalah suatu yang normal. Bidan harus bekerja
sama dan menjali hubungan yang baik denngan kliae agra terjalin hubungn yang
terbuka antara bidan dank lien. Keterbukaan ini akan mempermudah bidan
memberikan solusi terhadap permasalahn tang dihadapi klien. Bidan juga berperan
sebagai pendidik, bidan yang memutuskan apabila apa yang harus diberikan kepada
klien dalam menghadapi kehamilannya agar selau waspada terhadap perubahan yang
terjadi, perilakunya dan bagaimanamenghadapi permasalahan yang timbul akibat
kehamilannya.
c.
Rasa
aman dan nyaman selama kehamilan
Orang yang paling penting bagi seseorang wanita hamil biasanya adalah
ayah sang anak. Semakin banyak bukti menunjukkan bahwawanita yang diperhatikan
dan dikasihi oleh pasangan prianya selama hamil akan menunjukanbahwa lebih
sedikit gejala emosi dan fisik, lebih sedikit komplikasai persalinan dan lebih
mudah melakukan penesuaian selam masa nifas. Kebutuhan pertama ialah menerima
tanda-tanda bahwa ia dicintai dan dihargai.kebutuhan ke dua adalah merasa yajin
akan peneriam pasangannya terhadap sang anak dan menngisimilasi bayi tersebut
ke dalam keluarga.
d.
Persiapan
menjadi orang tua
Untuk pasangan baru, kehamilan merupakan kondisi perubahan dimasa ank
menjadi orang tua, dan apabila kehamilannya berakhir maka akan bertanbah
tanggung jawab keluarga. Kehamilan dapat merupakan dorongan atau menjadi
konflikpada pasangan suami istri tergantung pada kemampuan keluarga untuk
mempertahankan keseimbanga. Suami akan mengalami perubahan menjadi orang tua,
seoerti bertambah tanggung jawabnya. Selama periode prenatal, ibu adalah
satu-satunya pihak yang membentuk lingkungan janin tumbuh dan berkembang.
Persalinan simbiosis tertutup antara ibu dan ank berakhir pada saat bayi lahir.
e.
Persiapan
sibling
Kehadiran seorang adik yang baru dapat merupakan krisis utama bagi
seorang anak. Anak sering mengalami perasaan kehilangan atau merasa cemburu
karena diganti oleh bayi yang baru. Beberapa factor yang mempengarui respon
seorang anak adalah umur, sikap orangtua, peran ayah, lama waktu berpisah
dengan ibu, peraturan kunjungan di rumah sakit dan bagaimana anak itu
dipersipakan untuk suatu perubahan.
VI.
MASALAH-MASALAH
PADA IBU HAMIL TM II
1.
Nyeri
ligamentum rotundum
2.
Gusi
berdarah
3.
Cloasma/perubahan
warna aerola
4.
Kelebuhan
gas (flatus/ kembung)
VII.
PATOFISIOLOGI
KEHAMILAN TM II
1.
Kehamilan
ektopik
2.
Kehamilan
mola hidatidosa
3.
Hipertensi
gravidarum
VIII.
ETIOLOGI
1.
Etiologi
dari masalah
a.
Nyeri
ligamentum rotundum
Adanya hipertropi dan peregangan ligament selama kehamilan dan adanya
tekanan dari uterus pada ligament.
b.
Gusi
berdarah
·
Estrogen
meningkatkan aliran darah ke rongga mulut dan mempercepat laju pergantian
sel-sel pelapis epithelia gusi.
·
Vaskularisasi
gusi menjadi sangat tinggi, dengan penyebaran pembuluh darah halus.
·
Jaringan
penghubung menjadi hyperplasia dan odematus
c.
Cloasma
atau perubahan warna aerola
Kecenderungan genetis pada peningkatan kadar estrogrn dan mungkin
progesterone (perangsangan melogenik)
d.
Kelebihan
gas
·
Motilitas
gastrointestinal menurun yang menyebabkan terjadinya perlambatan waktu
pengosongan lambung.
·
Penekanan
dari uterus yang membesar terhadap usu besar.
2.
Etiologi
dari patofisiologi
a.
Kehamialan
ektopik
·
Factor
tba yaitu salpingitis, perlekatan tuba, kelainan kongenetal tuba, endometritis
·
Kelainan
zigot yaitu kelainan kromosaom dan malformasi
·
Factor
ovrium yaitu migrasi luar ovum (perjalana ovum dari ovarium ke tuba kiri atau
sebaliknya)
·
Peningkatan
hormone estrogen seoerti pada kontrasepsi oral
·
Factor
lain antara lain aborsi tuba, dan paemakaian IUD
b.
Kehamilan
mola hidatidosa
Belum diketahui secara pasti. Ada yang mengtakan akibat infeksi, defisiensi
makanan dan genetic. Yang paling cocok adalah teori Acosta sison yaitu
sefisensi protein. Factor resiko terdapat pada golongan social ekonomi rendah,
usia dibawah 20 tahun dan paritas tinggi.
3.
Hipetensi
gravidarum
Sampai saat ini belum diketahi secara pasti. Factor yang dapat
meningkatkan kejadiannya adalah kehamilan pertama kali (primigravida), adanya
penyakit ibu yang menyertai (ginjal, tekanan darah tinggi), kehamilan dengan
regangan rahim makin tinggi, hamil dengan kebnyakan air ketuban , kehamilan
ganda, hamil dengan janin besar.
IX.
PENANGANAN
1.
Penanganan
dari masalah
a.
Nyeri
ligamentum rotundum
·
Pejelasan
mengenai peneybab rasa nyeri
·
Tekuk
lutut kearah abdomen
·
Mandi
air hangat
·
Gunakan
bantalan pemanas pada area yang tersa sakit hanya jika diagnose lain tidak
melarang
b.
Gusi
berdarah
·
Berkumr
air hangat, air garam
·
Memeriksa
gigi secara teratur
·
Jaga
kebesihan gigi, menggosok gigi dan flussing
c.
Cloasma
/ perubahan warna aerola
·
Hindari
sinar matahariberlebihan selama masa kehamilan
·
Gunakan
bahan pelindung non alergis
·
Hindari
penggunaan hidrogulnois
d.
Kelebihan
gas (flatus/ kembung)
·
Hindari
makan makanan yang mengandung gas
·
Mengunyah
makan secara sempurna
·
Lakukan
senam secara teratur
·
Pertahankan
saat kebiasaan buang air besar yang normal
·
Pengobatan
dengan simithilcole
2.
Penanganan
dari patofisiologi
a.
Kehamilan
ektopik
Pasien dirujuk ke rumah sakit- di rumah sakit dilakukan :
·
Laparatomi
·
Salpingetomi
·
Kemoterapi
dengan MTX 1 mg/gr intravena dan factor sitrovarum 0,1 mg/kg IM berselang-
seling selama 8 hari bila kehamilan di pars ampularis tuba belum pecah ,
diameter kantong gestasi kurang atau sama dengan 4 cm, perdarahan dalam rongga
perut kurang dari 100 ml, dan tanda vital baik.
b.
Kehamilan
mola hidatidosa
·
Perbaikan
keadaanumum ibu
·
Keluarkan
jarigan mola denganvakum kuretase dianjurkan dengan kuret tajam. Lakukan
kkuretase ke dua bila TFU > 20 cm sesudah hari ke tujuh.
·
Untuk
memperbaiki kontraksi, sebelumnya berikan uterotonika (20-40 iu oxitosin dalam
250 cc darah atau 50 iu oxitosin dalam 500 ml Nacl 0,9 %). Bila tidak dapat
dilakukan vakum kuretase, dapat diambil tindakan histerektomi.
·
Histerektomi
perlu dipertimbangkan pada wanita yang telah cukup umur dan cukup anak. Batasan
yang dipakai ialah umur 35 tahun dengan anak hidup 3.
·
Terapi
profilaksis dengan sitostatik metotreaksat atau antinomisin pada kasus dengan resiko keganasan tinggi
seperti umur tua dan paritas tinggi.
·
Pemeriksaan
genekologi, radiologi, dan kadar bête HCG lajutan untuk deteksi dini kegnasan.
c.
Hipertensi
gravidarum
·
Melakuakan
tirah baring
·
Diet
makanan ditambah suplemen yang mengandung minyak ikan yang kaya dengan lemak
tidak jenuh (omega 3 PUFA) anti oksitosin ( vitamin C, vitamin E, beta karoten,
COQ 10, N- asetilsiten, asam lipoik, elemen logam berat(zink, magnesium,
kalsium)
·
Pemberian
kalsium 1500-2000 mg/ hari dapat dipaki sebagai suplemen pada risiko tinggi
terjadinya preeklamsi
·
Pemberian
zink 200 mg/ hari/ magnesium 365mg hari
·
Obat
anti tromotk yang dianggap dapat mencegah preeklamsi ialah aspirin dosis rendah
rata-rata dibawah 100 mg/ hari atau dipidamol.
No comments:
Post a Comment