LAPORAN PENDAHULUAN
PERSALINAN KALA I
I. DEFINISI
§ Persalinan adalah :serangakain kejadian yang berakhir dengan
peneluaran bayi yang cukup bulan atau hampircukup bulan, disusul dengan
pengeluaran plasenta dan selaput janin dari tubuh Ibu (Obstetri Fisiologi, 221)
§ Persalinan Kala I adalah: permulaan kontraksi
persalinan sejati yang ditandai oleh perubahan serviks yang progresif dan
diakhiri dengan pembukaan lengkap (10 cm). Hal ini dikenal sebagai tahap
pembukaan serviks.
(Buku Kedokteran, EGC
Ajar Asuhan Kebidanan. Helen Varney, 672)
·
Persalinan adalah : suatu proses pengeluaran hasil
konsepsi janin dan yang dapat hidup di dunia luar darirahim melalui jalan lahir
atau dengan jalan lain
(Rustam, Mochtar, 1998).
·
Persalinan adalah : Proses persalinan janin yang terjadi
pada kehamilan bulan (37-42 minggu). Lahir spontan dengan presentasi belakang
kepala yang berlangsung dalam 24 jam. Tanpa ada komplikasi baik pada ibu maupun
janin. (Sarwono, 2001).
·
Persalinan adalah : Proses dimana bayi, plasenta, dan selaput
ketuban keluar dari uterus ibu. (APN, 2007).
II. PROSES PERSALINAN
Pada persalinan normal, proses
persalinan dibagi menjadi 4 kala.
a.
Kala I : kala pembukaan serviks
b.
Kala II : kala pengeluaran bayi
c.
Kala III : kala uri
d. Kala IV :
hingga dua jam setelah plasenta lahir
Kala I (kala pembukaan)
Proses pembukaan serviks
terdiri dari 2 fase, yaitu :
1. Fase laten, berlangsung selama 8 jam
sampai pengukuran 3 cm. His masih lemah dengan frekuensi his jarang.
2. Fase aktif
-
Fase
akselerasi :lamanya
2 jam, dengan pembukaan 3-4 cm.
-
Fase
dialatasi maksimal :lamanya 2 jam, dengan pembukaan 5-9 cm.
-
Fase
deselerasi :lamanya
2 jam, pembukaan lebih dari 9 cm sampai pembukaan lengkap. His tiap 3-4 menit
selama 45 detik. Pada
multigravida proses ini akan berlangsung lebih cepat.
II. PERUBAHAN FISIOLOGIS PERSALINAN KALA I
Perubahan fisiologis pada persalinan
kala I, diantaranya :
- Perubahan Tekanan Darah
§ Tekanan darah meningkat selama kontraksi
§ Kenaikan sistolik rata-rata sebesar 10-20 mmHg,
diastolik 5-10 mmHg
§ Tekanan darah turun diantara kontraksi
§ Hindari posisi terlentang, karena akan menganggu
sirkulasi darah dan janin dapat terjadi asfiksia.
- Perubahan Metabolisme
§ Metabolisme aerob oleh anaerog karbohidrat akan
naik
§ Kenaikan ini disebabkan karena cemas, serta
kegiatan otot kerangka tubuh
§ Kenaikan metabolisme di tandai dengan kenaikan
suhu,denyut nadi, pernafasan, kardiak output dan kehilangan cairan.
- Perubahan Suhu Badan
§ Suhu badan meningkat selama persalinan dan meningkat
lagi segera setelah persalinan/kelahiran
§ Kenaikan suhu yang berlangsung lama di indikasikan
adanya dehidrasi
- Denyut Jantung
§ Denyut jantung naik saat kontraksi
§ Penurunan denyut jantung tidak terjadi jika ibu
tidur miring atau terlentang
§ Denyut jantung sedikit lebih tinggi diantara
kontraksi
§ Perlu pengontrolan secara periode untuk mengetahui
infeksi
- Perubahan Pernafasan
§ Pernafasan sedikit naik saat persalinan
§ Disebabkan karena adanya rasa nyeri dan
kekhawatiran
§ Penggunaan tekhnik pernafasan yang tidak benar
- Perubahan Renal
§ Poli uria yang sering terjadi karena meningkatnya
kardiak outpun dan filtrasi glomerulus
§ Kontrol kandung kencing 2 jam sekali agar tidak
menghambat penurunan janin
§ Serta untuk menghindari retensio urin setelah
melahirkan
- Peurbahan gastro intestinal
§ Penyerapan makanan padat berkurang
§ Menyebabkan pencernaan hampir terhenti sehingga
menyebabkan konstipasi
- Perubahan Hematologisp
§ Hb akan meningkat 1,2 gram/100 ml
§ Jumlah sel-sel darah putih akan meningkat
5000-15000 WBC sampai akhir pembukaan lengkap, dan akan turun selama persalinan
§ Akan turun drastis pada persalinan dengan penyulit
- Kontraksi uterus
§ Terjadi karena adanya rangsangan otot polos
§ Penurunan hormon estrogen menyebabkan kelaurnya
oksitosin
§ Kontraksi dimulai dari fundus menjalar kebawah
§ Fundus uteri bekerja kuat dan akan mendorong janin
ke bawah
§ Servix menjadi lembek dan membuka
- Pembentukan SAR dan SBR
§ SAR terbentuk pada uterus bagian atas
§ Otot lebih tebal dan kontruktif
§ SBR terbentuk di uterus bagian bawah antara istmus
dan serviks
§ Sifat otot tipis dan elastis
§ Banyak otot yang melingkar dan memanjang
- Penarikan Serviks
§ Otot yang mengelilingi ostium uteri internum (OUI)
ditarik oleh SAR
§ Menyebabkan serviks pendek menjadi bagman dan SBR
§ Bentuk serviks menghilang, karena kanalis serviks
membesar dan membentuk OUE
- Pembukaan ostium uteri interna dan ostium uteri eksterna
§ Pembukaan serviks disebabkan karena membesarnya
OUE
§ Karena otot disekitar ostium meregang untuk dapat
dilewati kepala
§ Pembukaan uteri disebabkan karena tekanan isi
uterus (kepala dan kantong amnion)
§ Pada primigravida OUI terbuka dahulu dilanjutkan
pembukaan OUE
§ Pada multigravia OUI dan OUE membuka bersama-sama
- Show
§ Keluar lendir dan darah dari vagina
§ Lendir berasal dari kanalis servikalis yang
tersumbat lendir selama persalinan
§ Darah berasal dari decidua yang lepas
- Tonjolan kantong ketuban
§ Tonjolan kantong ketuban disebabkan oleh regangan
SBR sehingga selaput khorion lepas
§ Adanya tekanan menyebabkan kantong yang berisi
cairan menonjol
§ Bila selaput ketuban pecah maka cairan akan keluar
§ Sehingga placenta tertekan dan fungsi plasenta
terganggu sehingga fetus akan kekurangan O2
- Pemecahan kantong ketuban
§ Pada akhir kala I bila pembukaan sudah lengkap,
kontraksi kuat, tidak ada tahanan, serta desakan janin menyebabkan kantong
ketuban pecah, diikuti proses persalinan bayi.
III. MANAGEMEN KALA I
- Mengidentifikasi masalah
- Mengkaji riwayat kesehatan, meliputi :
-
Riwayat
kesehatan sekarang
-
HIS
-
Ketuban
-
Perdarahan
pervaginam bila ada
-
Riwayat
kesehatan saat kehamilan
-
Riwayat kesehatan
yang lalu bila ada
- Pemeriksaan fisik
- Pemeriksaan janin (DJJ)
- Menilai data dan membuat diagnosa
- Menilai kemajuan persalinan
- Membuat rencana asuhan kebidanan kala I
POHON MASALAH
PERSALINAN
|
Kala I
|
Kala II
|
Kala III
|
Kala IV
|
Metabolisme karbohidrat meningkat
|
Suhu, nadi, pernafasan meningkat
|
Gerakan kerangka otot tubuh meningkat
|
Nyeri
|
Cemas
|
Kardias output meningkat
|
Filtrasi glomerulus
|
Aliran plasma kerenal meningkat
|
Poliuria
|
Kandung kemih penuh
|
Menghambar penurunan kepala
|
Partus lama
|
Keletihan
|
Progresteron
|
Selaput ketuban lemah
|
Desakan janin
|
Infeksi
|
Ketuban Pecah
|
Ketuban Pecah
|
Tali pusat menumbung
|
Fetal Distris
|
Masalah
|
Kebutuhan
-
Dukungan emosional
-
KIE cara bernafas yang efektif dan benar
-
Pencegahan infeksi
-
Managemen aktif kala I
|
DIAGNOSA / MASALAH / KEBUTUHAN
Dx / MASALAH / KEBUTUHAN
|
INTERVENSI
|
|
RASIONAL
|
Diagnosa
Inpartu Kala I fase laten
Diagnosa
Inpartu Kala I fase aktif
Masalah
1. Cemas
2. Nyeri pinggang
3. Fetal Distress
4. Keputihan
5. Infeksi
|
Tujuan
Ibu dapat melewati Kala I fase laten dengan normal
Kriteria Hasil
·
KU
Ibu baik
·
Æ bertambah dari 1 – 3 cm dalam waktu 8
jam
·
Eff
bertambah 50 – 100%
·
Tanda
– tanda vital :
Tekanan darah : 110/70-120/80 mmHg
Nadi : 80 – 100 x/menit
Suhu : 36,5 – 37,5 OC
Pernafasan :
16 – 24 x/menit
Djj : 120 – 160 x/menit
Tujuan
Ibu dapat melewati Kala I fase aktif dengan
normal
Kriteria Hasil
Kepala Hodge IV lengkap (4-10 cm)
Eff 100%
Ketuban (+)
Tanda – tanda vital :
Tekanan darah : 110/70-120/80 mmHg
Nadi : 80 – 100 x/menit
Suhu : 36,5 – 37,5 OC
Pernafasan :
16 – 24 x/menit
Djj : 120 – 160 x/menit
Tujuan
Rasa cemas Ibu berkurang
Kriteria Hasil
Keadaan Umum Ibu baik
Tanda – tanda vital :
Tekanan darah : 110/70-120/80 mmHg
Nadi : 80 – 100 x/menit
Suhu : 36,5 – 37,5 OC
Pernafasan : 16 – 24 x/menit
Tujuan
Nyeri pinggang Ibu dapat berkurang
Kriteria Hasil
Keadaan Umum Ibu baik
Tanda – tanda vital :
Tekanan darah : 110/70-120/80 mmHg
Nadi : 80 – 100 x/menit
Suhu : 36,5 – 37,5 OC
Pernafasan : 16 – 24 x/menit
Tujuan
Bayi segera mendapatkan perawatan secara seksama
setelah mengenali tanda gawat janin setelah proses persalinan.
Kriteria Hasil
Djj : < 120 atau < 180 x/menit
Bertanda Mekonium kental
Tujuan
Keletihan Ibu bisa berkurang
Kriteria Hasil
– Bayi lahir dengan selamat
– Keadaan umum Ibu baik
Tanda – tanda vital :
Tekanan darah : 110/70-120/80 mmHg
Nadi : 80 – 100 x/menit
Suhu : 36,5 – 37,5 OC
Pernafasan : 16 – 24 x/menit
Djj : 120 – 160 x/menit
Tujuan
Infeksi tidak berlanjut
Kriteria Hasil
– Tidak terjadi infeksi
– Keadaan Umum Ibu baik
Tanda – tanda vital :
Tekanan darah : 110/70-120/80 mmHg
Nadi : 80 – 100 x/menit
Suhu : 36,5 – 37,5 OC
Pernafasan : 16 – 24 x/menit
Djj : 120 – 160 x/menit
|
1. Observasi his / Kontraksi
2. Observasi TTV
3. Observasi Djj
4. Lakukan VT
5. Jelaskan pada Ibu tentang kemajuan persalinan
6. Bimbing Ibu untuk rileks sewaktu tida ada his
7. Atur aktifitas dan posisi Ibu
8. Anjurkan Ibu untuk tetap makan makanan ringan dan minuman yang cukup
1. Observasi tanda – tanda vital
Tekanan darah tiap 4 jam
Suhu tiap 2 jam
Nadi setiap 30 – 60 menit
2. Observasi Djj setiap 30 menit
3. Lakukan VT tiap 4 jam sekali
4. Anjurkan Ibu rileks dan bernafas pendek dan cepat bila merasakan
ingin mengedan.
5. Atur posisi pasien miring ke kiri
6. Pertahankan Vesica Urinaria tetap kosong
- Anjurkan Ibu untuk memilih posisi senyaman mungkin.
- Hadirkan orang terdekat seperti suami atau keluarga untuk
memberikan support pada Ibu
– Anjurkan Ibu, suami atau keluarga untuk melakukan relaksasi dan
distraksi misalnya.
– Dengan menggosok–gosok punggung Ibu, mengipas dan mengajak
komunikasi dengan Ibu
– Pantau Djj
– Segera lakukan rujukan jika terdapat Mekonium bercampur darah,
warna kehijauan.
– Kipasi dan masase punggung Ibu
– Nutrisi memberikan Ibu makanan dan minuman
– Hindari infeksi dengan teknik ASEPTIK dan hindari VT terlalu
sering sesuai dengan jadwalnya.
|
1. Dengan mengobservasi kita dapat mengikuti pola kontraksi.
2. Dengan mengobservasi tanda – tanda vital dapat diketahui keadaan
Ibu dan bila terjadi hal – hal yang abnormal.
3. Dengan pemantauan Djj dapat diketahui keadaan keadaan janin.
Mungkin terjadi gawat janin.
4. Dengan VT dapat diketahui vagina, servik keadaan pembuka beberapa
Cm, pendataran diketahui kemajuan
penurunan bagian terendah janin.
5. Dengan menjelaskan pada Ibu maka dapat membuat Ibu merasa lebih
tenang dan Ibu tahu keadaannya dan janinnya.
6. Dengan menarik nafas panjang, tahan nafas sebentar kemudian
dilepaskan dengan menit sewaktu ada his akan mengurangi rasa sakit.
7. Aktifitas yang dilakukan sesuai dengan kemampuan Ibu, posisi
terlentang dapat menyebabkan aorta tertekan dan terjadi sindroma hipertensi.
8. Makan dan minum yang cukup menambah tenaga Ibu waktu bersalin.
1. dengan mengobservasi tanda – tanda vital dapat diketahui
peningkatan suhu, nadi, tekanan darah, Respirasi, di atas normal ada indikasi
terjadi infeksi.
2. Dengan observasi DJJ kita dapat mengetahui keadaan janin.
3. Pembukaan serviks seharusnya 1 – 2 cm / jam pada multipara dengan
memeriksa dilaktasi servik dapat menentukan kemajuan persalinan.
4. Dengan relaksasi dapat memblok impuls nyeri dalam korteks serebal
melalui respon kondisi dan stimulasi kulit. Memudahkan persalinan normal
nafas pendek dan cepat selama fase aktif mencegah laserasi atau oedema jalan
lahir.
5. Posisi miring ke kiri meningkatkan aliran balik vena dan
meningkatkan sirkulasi plasenta.
6. Jika Vesica Urinaria kosong tidak akan mengganggu His dan
penurunan bagian terendah janin.
– Posisi yang akan nyaman akan memberi kenyamanan pada Ibu
selama menunggu pembukaan lengkap.
– Dengan menghadirkan orang terdekat dapat memberi support,
semangat pada Ibu dan Ibu merasa lebih tenang.
– Dengan menggosok atau merelaksasi punggung atau dan mengalihkan
perhatian Ibu, maka akan mengurangi rasa nyeri.
– Jika ada fundus gawat janin (Djj <100 / > 180 x/menit) maka
memantau DJJ harus sering observasi.
– Dengan segera merujuk ke tempat yang memadai asuhan kegawat
daruratan obstetri dapat segera mendapat penanganan yang sesuai dengan
keadaannya.
– Menambah kenyamanan Ibu
– Pada KPD terjadi hubungan berlanjut atau berlangsung antara liang
senggama dan rongga rahim karena hilangnya rintangan selaput janin, kuman dan
penyakit akan masuk dalam rongga rahim.
|
|
|
|
|
DAFTAR PUSTAKA
Manuaba. Ilmu Kebidanan Penyakit
Kandungan dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan. EGC. Jakarta. 1998
Universitas Padjadjaranm 1998.
Obstetri Fisiologi Bandung.
Prawirohardjo, Sarwono. Ilmu
Kandungan Edisi Kedua. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta.
2002
Fitramaya, Perawatan Ibu Bersalin,
Jakarta.
Helen Varney, Buku Kedokteran Ajar
Asuhan Kebidanan, Jakarta, EGC
No comments:
Post a Comment